Secara mendasar terdapat tiga macam cluster :
Load Balancing
Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban
trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat
berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan
menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.
Load balancing digunakan pada saat sebuah server telah
memiliki jumlah user yang telah melebihi maksimal kapasitasnya. Load balancing
juga mendistribusikan beban kerja secara merata di dua atau lebih komputer,
link jaringan, CPU, hard drive, atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan
pemanfaatan sumber daya yang optimal.
Contoh aplikasi Load Balancing :
- HAProxy
- Idirectord (Ultra Monkey)
- Pound
High Availability Clusters atau Failover
High Availability
Clusters atau Failover adalah sebuah high availability clusters adalah node dua
komputasi atau lebih yang menyediakan redundansi jika terjadi kegagalan
perangkat keras atau perangkat lunak. Hal ini juga disebut sebagai sebuah
cluster failover.
Ketika sebuah sistem komputasi gagal, operasinya dipindahkan
ke node tambahan untuk menyediakan
layanan komputasi terus menerus.
Contoh Aplikasi High Availability Clusters:
- Linux High-Avaibility,
- Heartbeat
- Pacemaker
- Corosync
- Ucarp
- Keepalived
High Performance Computing Cluster
High Performance
Computing Cluster adalah konfigurasi mesin untuk memberikan kinerja maksimum yang
diperlukan. Seperti pada load-balancing, tetapi dengan menambahkan kemampuan
paralelisme dan bisa disebarkan ke sejumlah mesin berbeda.
Contoh Aplikasi High Performance Computing Cluster:
- MPI (Message Passing Interface)